Tanjungbalai, Ruangpers.com – Rapat dengar pendapat antara DPRD Kota Tanjungbalai dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai berakhir ricuh, Selasa (16/3/2021).
Kericuhan bermula saat anggota DPRD membahas terkait pengurangan kuota dan penonaktifan penerima BPJS Kesehatan di Kota Tanjungbalai.
Dari video yang viral, dua orang anggota dewan terlihat membentak Kepala Dinas Sosial Kota Tanjungbalai M Idris.
Kedua wakil rakyat tersebut terlihat marah karena saat mereka berbicara dipotong oleh M Idris.
Tak terima dengan kelakukan Kepala Dinas Sosial M Idris, wakil rakyat tersebut kemudian mengamuk.
Tak hanya itu, dia terlihat membanting mikrofon, gelas dan meja di ruang sidang paripurna DPRD Kota Tanjungbalai.
Tak lama berselang, Kepala Dinas Kota Tanjungbalai M Idris kemudian memilih meninggalkan ruangan. Sementara itu, oknum anggota DPRD tersebut ditenangkan oleh sejumlah staf DPRD Kota Tanjungbalai.
Ketua Komisi C DPRD Kota Tanjungbalai, Eriston Sialoho mengatakan rapat dengar pendapat tersebut bermula saat anggota DPRD Kota Tanjungbalai terkait pengurangan pemotongan dan penonaktifan BPJS Kesehatan bagi warga kurang mampu. Pengurangan kuota dari 45.000 ke 20.000 ini dilakukan tanpa sosialisasi kepada warga.
“Kami membahas mengenai penyebab kenapa pengurangan kuota ini terjadi,” kata Eriston, Rabu (17/3/2021).
Sumber : iNews.id