Medan, Ruangpers.com – Rumah duka Almarhum Homri Tindaon, korban kecelakaan Tol di Lubukpakam, Deliserdang diramaikan kehadiran pelayat.
Para pelayat yang datang mulai dari tetangga, keluarga besar, hingga saudara jauh dari luar provinsi.
Rumah duka yang berada di Blok IIX Nagori Marihat Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun pada Kamis (21/12/2023) juga dikirim papan bunga dari perusahaan tempat mereka bernaung, rekan kerja, hingga teman-teman semasa mengenyam pendidikan.
Tak sedikit suara tangis terdengar dari dalam rumah, lantaran tak hanya Homri Tindaon yang meninggal dunia akibat kecelakaan yang terjadi Selasa (19/12/2023) malam lalu.
Kecelakaan juga menewaskan putranya Hendri Adi Tindaon (35), sang menantu Rosmalina br Pasaribu (33) dan cucunya Elfano Frans Tindaon (3).
Ketua Komunitas Adat Si Raja Oloan, Judika Naibaho menyampaikan bahwa almarhun Homri Tindaon sempat aktif dalam kegiatan adat Keturunan Si Raja Oloan.
“Saya ini temannya abangku ini (Homri Tindaon). Jadi aku Ketua Si Raja Oloan wilayah sini. Bahwa betul almarhum ini adalah keluarga baik bagi kami ini. Beliau ini mantan Bendahara Si Raja Oloan daerah sini. Mudah-mudahan apapun ini, jalan terbaiklah dari Tuhan untuk kejadian ini,” Judika Naibaho.
Sesuai rencana, jenazah Homri Tindaon akan dimakamkan bersama dengan sang putra Hendri Adi Tindaon, menantu Rosmalina br Pasaribu dan cucunya Elfano Frans Tindaon di pemakamakan keluarga yang tak jauh dari rumah duka.
Khusus jenazah Hendri Adi Tindaon, Rosmalina br Pasaribu dan Elfano Frans Tindaon akan dimakamkan dalam satu liang pemakaman.
Sosok Homri Tindaon, Korban Lakalantas Maut Tol Lubukpakam, Kepala Desa: Rajin Gotong Royong
Satu per satu pelayat mendatangi rumah duka satu keluarga korban kecelakaan Tol Lubukpakam, Deliserdang, Selasa (19/12/2023).
Adapun rumah duka Almarhum Homri Tindaon berada di Nagori Marihat Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun.
Tampak pula jejeran papan bunga berbaris rapi di kediaman Homri Tindaon, yang selama ini dikenal sebagai pensiunan karyawan perkebunan PTPN IV.
Kepala Desa/Nagori Marihat Dolok, Manatap Tunas Jaya Sianturi mengungkap sosok Homri Tindaon adalah sosok warga negara yang aktif dengan sesama warga lainnya.
Pengalaman Homri sebagai pensiunan PTPTN IV dibagikannya dalam memimpin kelompok Tani setempat.
“Almarhum ini juga kan Ketua Kelompok Tani Sari Mulia. Jadi beliau sangat aktif semasa hidup dengan warga di sini,” kata Manatap.

Manatap mengatakan, dalam peristiwa ini Homri meninggal dunia bersama sang putra, Hendri Adi Tindaon (35), menantunya Rosmalina br Pasaribu (33) dan cucunya, Elfano Frans Tindaon (3).
Padahal jiran tetangga sangat bersuka cita mendengar sang Menantu baru lulus Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (P3K) di Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun.
“Jadi kita dapat kabar malam itu juga dari keluarga kalau Pak Homri kecelakaan dan meninggal dunia bersama anak, menantu dan cucunya,” kata Manatap.
“Pak Homri ini saya kenal baik sebagai orang yang rajin sekali gotong royong bersama warga lainnya. Setiap ada wacana gotong royong, beliau ini barisan paling depan untuk berpartisipasi,” kata Manatap.
Adapun Almarhum Homri Tindaon memiliki tiga orang anak, di mana Hendri Adi Tindaon yang ikut meninggal dunia adalah anak keduanya.
SOSOK BIDAN ROSMALINA DI MATA REKAN KERJA
Tewasnya Rosmalina br Pasaribu bersama dengan suami, mertua dan anaknya, cukup membuat terkejut semua pihak termasuk jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun.
Wanita berusia 33 tahun tersebut dikenal sosok yang dikenal ulet dan loyal dalam bekerja.
Rosmalina merupakan korban laka maut di Tol Lubukpakam, Selasa (19/12/2023).
Rosmalina ternyata baru lulus Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (P3K) di Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, Edwin Tony Simanjuntak mengaku baru mendapat kabar tersebut dari broadcast WhatsApp pegawai dinas kesehatan.
“Akun pun kaget juga dengarnya. Dapat pesan WhatsApp dari pegawai. Ya kagetlah, soalnya dia ini baru lulus P3K di Dinas Kesehatan. Baru aja. Oalah kasihannya,” kata Edwin kepada reporter Tribun Medan, Rabu (20/12/2023).
Edwin mengatakan, Rosmalina berdinas di UPT Puskesmas Bandar Huluan.
Diperkirakan ia sudah bergabung sebagai tenaga medis sejak 6 tahun yang lalu.
Selama berdinas, Rosmalina dikenal sebagai sosok yang bertanggungjawab atas pekerjaannya.
“Kalau nggak salah sekitar 6 tahun lah dia kerja. Makanya saya pribadi dan mewakili pegawai lain turut berduka dan berkabung atas kejadian ini,” katanya.

Sosok Bidan Rosmalina Pasaribu Tewas Kecelakaan Bareng Suami, Anak, dan Mertua: Baru Lulus PPPK (HO)
Diketahui, suami Rosmalina, Hendri Adi Tindaon juga berprofesi sebagai tenaga kesehatan.
Sang suami yang ikut meninggal dunia dalam kejadian ini merupakan perawat di RS Laras yang bernaung di bawah PT Prima Medica Nusantara.
Pasangan ini tinggal di Kompleks Pegawai RS Laras PT Prima Medica Nusantara.
Sebelum meninggal dunia, bersama sang ayah Homry Tindaon (56) dan anak mereka Elfano Frans Tindaon (3), mereka sempat menyiapkan perayaan natal di rumah mereka.
Tetangga Ungkap Sosok Kedua Korban Rajin Bekerja
Sosok Rosmalina br Pasaribu dan Hendri ADI Tindaon dikenal pekerja keras oleh tetangga. Keduanya selaku tenaga medis di Puskesmas dan RS Swasta adalah orang yang baik dalam bertetangga.
“Kalau lihat mereka itu ya baik aja ya selama bertetangga. Tadi dengar kabar langsung kaget kami,” kata Tika, tetangga lima rumah dari kediaman korban.
Tika mengatakan, Hendri dan istrinya Rosmalina br Pasaribu lebih sering terlihat pagi hari saat keduanya memulai pekerjaan.
“Si Suaminya kan kerja sebagai perawat di sini. Sementara istrinya itu pagi-pagi juga udah pergi naik sepeda motor ke kantornya,” kata Tika.
Kasus kecelakaan yang dialami oleh satu keluarga dan menewaskan 4 orang dan 3 korban luka-luka di jalan tol Km 47 + 500 Medan Tebing Tinggi kawasan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang mengejutkan banyak pihak terkhusus keluarga dan kerabat korban.
Banyak yang tidak menyangka Rosmalina Br Pasaribu (33) menjadi korban dalam kejadian ini karena beberapa jam sebelumnya ia baru mengikuti wisuda di Medan.
“Berita duka dari teman kuliah.IBU Bidan. Teman satu wisuda semalam tepat nyaa tgl 19 des 2023..plg wisuda kecelakaan di jalan tol lubuk pakam, menuju simalungun.Turut belasungkawa yaaa teman ku. Moga keluarga mu tabah dan sabar teman.. Musibah tdk dapat dielakkan .. Padahal kita semalam mash bergurau sama sma…Rosmalina pasaribu, “tulis teman korban pemilik akun Elda Seri Tanjung di facebook yang dilihat www.tribun-medan.com Rabu, (20/12/2023).
Informasi yang dihimpun Rosmalina saat ini tercatat sebagai Bidan Puskesmas Bandar Haluan Kabupaten Simalungun.
Ia baru saja lulus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Saat kecelakaan ia tewas di tempat bersama dengan sang suami, Hendri Adi Tindaon (33) dan anaknya Elvano Frans Tindaon (3). Selain itu mertuanya Homri Tindaon (60) juga ikut tewas di tempat.
Korban selamat dalam kejadian ini Carlise Yetta Tindaon (7) yang merupakan anak Hendri dan Rosmalina.
Selain itu juga ada Nur Ampu Sitakar (60) istri Homri dan Kristine Br Sibuea (23) kerabat korban.
Baca Juga : Penyebab Kecelakaan Innova di Tol Medan – Tebing Menewaskan Rosmalina Pasaribu, Suami, Anak dan Mertua
Nur Ampu masih dirawat di rumah sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam.
Sementara Kristine masih dirawat di rumah Sakit Grand Med Lubuk Pakam.
Sampai saat ini Kristine masih dalam status kritis. Sedangkan Carlise Yetta sudah pulang karena cuma mengalami luka ringan.
Sumber : tribunnews.com