Palembang, Ruangpers.com – Sumatera Selatan (Sumsel) heboh dengan drama sumbangan atau hibah Rp2 triliun yang diserahkan secara simbolis oleh Heriyanti, anak Akidi Tio kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan penelusuran baik oleh Polda Sumsel maupun PPATK, tidak menemukan saldo seperti yang disebutkan.
Penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Sumsel telah mengundang dan meminta keterangan Heriyanti selama sembilan jam pada Senin (2/8/2021).
Sekitar pukul 22.00 WIB Heriyanti dan suami serta dokter keluarga Prof Hardi Darmawan dipulangkan. Heriyanti dijadwalkan kembali diperiksa pada Selasa (3/8/2021), namun batal karena mengalami sesak napas.
Saat mendatangi kediaman Heriyanti di Jalan Tugu Mulyo No. 1916 Kecamatan Ilir Timur I Palembang, jurnalis iNews berbincang dengan Ketua RT Fauzi dan seorang warga bernama Guntur.
Menurut Fauzi, warga sekitar sudah mengetahui kehebohan sumbangan Rp2 triliun yang melibatkan Heriyanti, salah satu warga di Jalan Tugu Mulyo. “Kami warga di sini khususnya sudah tahu dan kaget kehebohan ini dari warga sini,” ujarnya Fauzi ditemui di rumahnya.
Fauzi menuturkan, dirinya dan warga sekitar tidak begitu mengenal sosok Heriyanti maupun orang tuanya almarhum Akidi Tio. Karena, Heriyanti jarang keluar dan tidak pernah bergaul dengan warga sekitar.
“Kita tidak begitu tahu, karena dia (Heriyanti) jarang keluar. Mereka tinggal di rumahnya total ada empat orang,” katanya.
Sementara suami Heriyanti, Rudi Sutadi, sambung Fauzi, dahulu punya usaha ekspedisi dan kini tidak ada lagi.
“Kalau suaminya dulu punya usaha ekspedisi, dulu,” katanya. Sementara Rudi, salah satu warga sekitar menolak berkomentar seputar keseharian keluarga Heriyanti. Rudi hanya berharap, jika bantuan benar ada segera dicairkan untuk membantu pemulihan dampak pandemi di Sumsel.
“Ya, kalau kita hanya berharap, kalau ada segera dicairkan untuk kita – kita,” katanya sambil membersihkan halaman rumahnya.
Sumber : iNews.id