Simalungun, Ruangpers.com – Terkait peristiwa kecelakaan kerja yang dialami Ari Purnomo, salah satu Operator Truk Crane hingga kabarnya tewas di tempat, akibat tersengat listrik, beberapa minggu lalu, di areal proyek jembatan gantung, penghubung Desa Nagori Mayang dengan Desa Raja Maligas 2, ditanggapi Pangulu Nagori Mayang, Ahmadi yang disambangi Ruangpers.com, pada Senin (22/3/2021) pagi, sekitar pukul 07.30 WIB, di Kantor Pangulu Nagori Mayang.
Ahmadi mengatakan, bahwa dia sudah konfirmasi ke anggota PT Puja Perkasa, bahwasanya dia akan menyewa alat berat untuk memindahkan besi dari pabrik ke areal sungai jembatan gantung yang akan dibangun.
Kejadian itu, katanya, terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, setelah pengangkatan besi itu.
Di lokasi kejadian, ada operator, kernek dan orang dari PT Puja Perkasa.
Saya menyewa istilahnya dan tidak ada keterlibatan dari pihak Perkebunan PTPN IV. Kejadian itu murni kecelakaan. Jadi intinya, warga dan semua orang menyaksikan peristiwa itu, dan yang meninggal adalah operator truk crane. Setelah itu, kami bawa ke klinik, dan kami hubungi ambulance, jelasnya.
Masih katanya, lalu datang 5 orang personil Polsek Bosar Maligas dan menginterogasi pihak PT Puja Perkasa.
“Saya cuman mendengarkan saja, terus sekitar jam 18.30 WIB dilakukan olah TKP atau tempat kejadian perkara dan balik lagi ke Puskesbun. Setelah itu, sekitar jam 20.00 WIB, jenazah dikembalikan ke rumah duka. Disitu juga ada pak Aska dari Kebun Mayang PTPN IV bersama saya hingga selesai semua. Dan sekali lagi saya tekankan, saya menyewa alat berat dari PT Puja Perkasa yang ada di Kampung Mangke lama dan saya pastikan tidak ada hubungannya dengan PTPN IV Kebun Mayang. Mungkin hanya itu penjelasan dari saya,”pungkasnya.
(jasfer nainggolan)