Samosir, Ruangpers.com – Gara-gara harga telor rebus di destinasi wisata Aek Rangat, Samosir viral di medsos, pihak Dinas Pariwisata pun angkat bicara.
Kepala Bidang Usaha Pariwisata dan Kerjasama Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir Jontiner Sinabutar menguraikan telah mengecek daftar menu pada setiap restauran dan warung makan yang di Kabupaten Samosir sebelum liburan Idul Fitri 1443 H.
“Begini sebenarnya, sebelum hari Lebaran pun kita susah ditugasi Kadis untuk memantau seluruh restauran dan rumah makan yang ada di Kabupaten Samosir khususnya yang memiliki objek wisata, termasuk Aek Rangat,” ujar Jontiner Sinabutar, Sabtu (7/5/2022).
Bahkan, pihaknya juga berikan surat imbauan soal penyediaan daftar menu dan harga agar pengunjung dapat melihat secara jelas harga setiap makanan yang disajikan.
“Kita bawa surat edaran dan sampaikan sambil kita lihat semua daftar harga. Setiap warung makan dan restauran harus menunjukkan daftar menu dan harga yang gampang dilihat pengunjung,” terangnya.
“Bagi yang belum buat, kita sarankan agar langsung dibuat. Kita langsung turun lapangan sebelum hari raya ini dan yang seperti itu juga sudah pernah kejadian kan,” sambungnya.
Begitu kejadian soal harga telor bebek rebus viral, pihaknya pun turun lapangan.
Dan ternyata, harga tersebut sesuai dengan harga pada daftar menu.
Bahkan pihaknya juga menanyakan ke warung sebelah, harganya sama.
“Kalau yang viral kemarin, kita langsung turun. Kita langsung mengecek ke sana. Artinya, adanya daftar menu di setiap warung. Penjual pun kan menjualnya sesuai daftar menunya dengan harga yang tertera di sana,” terangnya.
Sehingga, harga makanan (telor bebek rebus) sebesar Rp 6 ribu adalah hal wajar. Pasalnya, pemilik warung dan pemandian tak memungut biaya pemandian.
“Yang menentukan harga itu adalah pemilik warung. Harganya itu adalah hal wajar, dan itu sudah ada dalam daftar menu. Dan harga tersebut pun agak menaik dibanding tempat lain karena setiap pengunjung kan gunakan fasilitas pemandian,” sambungnya.
“Itu khusus di Aek Rangat karena di tempat lain seperti itu. Para pengunjung kan sudah gunakan fasilitas pemandian yang ada di sana,” sambungnya.
Ia berharap agar pengunjung tetap melihat harga pada daftar menu. Sebab, pengunjung dapat memutuskan memesan makanan menurut harga pada daftar menu yang sudah disediakan.
“Soal harga itu masih wajar. Karena bukan cuman waktu lebaran saja mereka buat harga segitu. Sebelumnya pun sudah gitu harganya,” sambungnya.
“Nah, inilah perlu juga sosialisasi bagi pengunjung,” pungkasnya.
Sumber : tribunnews.com