Medan, Ruangpers.com – Polisi masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat wanita bernama Fonda Harianingsih, di dalam mobil.
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, dari hasil pemeriksaan sementara diduga kuat bahwa wanita berusia 50 tahun itu menjadi korban pembunuhan.
“Dugaan pelaku orang terdekat. Dugaannya kasus pembunuhan,” kata Fathir kepada Tribun-medan, Kamis (8/6/2023).
Ia mengatakan, untuk jasad korban juga telah dilakukan autopsi untuk memastikan berapa luka tusuk yang dialami korban hingga meninggal dunia.
“Jenazah di autopsi di rumah sakit Bhayangkara. Korban merupakan seorang pedagang,” sebutnya.
Fathir juga menyampaikan bahwa pihaknya juga telah menemukan CCTV yang merekam ciri – ciri dari pada pelaku.
“CCTV di lokasi juga telah kita amankan, untuk mencari petunjuk dari pada pelaku,” ucapnya.
Sebelumnya, Sesosok mayat wanita ditemukan tergeletak di dalam mobil di kawasan Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, pada Rabu (7/6/2023) sore.
Penemuan mayat ini pun sempat direkam oleh warga menggunakan kamera handphone.
Dari video amatir yang dilihat oleh tribun-medan, terlihat wanita berbaju merah muda tergeletak di bagian bangku belakang.
Tampak, wajah dan bajunya bersimbah darah yang keluar dari hidung wanita tersebut.
Di lokasi juga terlihat warga mengerumuni mobil Xenia BK 1088 IW tempat jenazah wanita itu ditemukan.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Helvetia, Iptu Ibrahim Sofi, pihaknya telah mendapatkan informasi penemuan mayat tersebut.
“Iya, ini tadi suaminya datang ke kantor melapor. Makanya ini mau kita cek ke lokasi,” kata Sofi kepada Tribun-medan, Rabu (7/6/2023).
Ia mengatakan bahwa, pihaknya belum bisa memastikan apakah wanita tersebut merupakan korban pembunuhan atau bukan.
“Kita lihat dulu ini nanti, kita dengar dulu apa kata Inafis. Belum bisa kita pastikan pembunuhan atau bukan,” sebutnya.
Sofi menyampaikan, dari hasil pemeriksaan sementara menurut suaminya wanita tersebut tiba-tiba meninggal di dalam mobilnya.
“Tadi suaminya datang, melapor tiba-tiba meninggal di dalam mobil yang bersangkutan. Kita lihat dulu nanti, kita ambil keterangan saksi-saksi,” katanya.
Nama Wanita Tewas di Mobil, Warga Binjai Bernama Fonda Harianingsih, Suaminya Seorang Mantri
Warga yang bertempat tinggal di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara, mendadak heboh, Rabu (7/6/2023) malam.
Pasalnya seorang wanita yang ditemukan tewas di dalam mobil di Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, ternyata rumah mertuanya bertempat tinggal di Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara.
Adapun identitas korban bernama Fonda Harianingsih (50).
Sementara suaminya bernama Sapta. Fonda pun disebut-sebut istri muda atau istri kedua.
Sapta sendiri merupakan seorang mantri yang membuka prakteknya di Kelurahan Kebun Lada. Namun, Fonda bertempat tinggal di Kwala Begumit, Kabupaten Langkat.
Amatan wartawan Tribun Medan saat mendatangi rumah mertuanya, tampak ramai dipadati warga yang menunggu kedatangan jenazah.
“Itu istri muda Pak Sapta, sedangkan istri tuanya tinggal di Kebun Lada ini,” ujar Adi, warga di sekitar kediaman mertua Fonda.
Lanjut Adi, disinggung soal Fonda tengah hamil, Adi membantahnya. Menurutnya korban memang bertubuh gemuk.
“Tidak hamil, memang orangnya gemuk,” ujar Adi.
Fonda sendiri diketahui kesehariannya berjualan es di kawasan Kota Binjai.
Sedangkan itu dikabarkan sebelumnya, isak tangis Tifani (28) warga Jalan Eka Rasmi, Kecamatan Medan Johor, tak terbendung saat mengetahui ibundanya telah tiada.
Bersama suami dan ditemani keluarga, Tifani menangis sejadi-jadinya di depan kamar jenazah RS Bhayangkara Medan, Rabu (7/6/2023) malam.
Tifani merupakan anak tunggal dari almarhum Fonda Harianingsih (50) warga Kwala Begumit, Kabupaten Langkat, yang ditemukan tewas bersimbah darah di dalam mobil.
Tifani mengaku bahwa dirinya tak merasa ada kejanggalan atau firasat buruk lantaran, ibundanya selalu berkomunikasi dengannya.
“Tak ada firasat buruk sama sekali, karena mami memang biasa komunikasi sama kami apalagi ia nanya cucu-cucunya. Karena saya anak tunggal jadi cuma ini lah cucunya ada dua orang,” bebernya.
Sembari menyeka air matanya, Tifani mengaku sempat ditelpon almarhum ibundanya, namun ia tak sempat mengangkatnya dikarenakan mengurus kedua anaknya yang masih kecil.
Karena melihat panggilan telpon tak diangkat, ternyata ada voice note dari ibundanya.
“Ada voice Mimi, ia sebut mana ini cucu-cucu Mimi kok sombong. Kira-kira begitulah ucapan di voice note terakhir Mimi,” katanya.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Tifani mengaku mencoba menghubungi ibundanya namun tidak ada jawaban.
“Setelah pukul 14.00 WIB, saya coba hubungi kembali Mimi tapi gak diangkat. Sekitar pukul 15.00 WIB, telpon ayah nanya rupanya sama-sama tidak mengetahui, jadi kecurigaan muncul, kenapa,” ujarnya.
Kecurigaan muncul lanjutnya, saat dapat kabar kalau ternyata sendal ibunda ada di tempat jualan namun yang bersangkutan tidak ada.
“Anehnya sendal ada, tapi kok orangnya gak ada. Jadi ditanya sama pedagang lainnya juga tidak mengetahui,” katanya. Sekitar pukul 18.00 WIB, lanjut Tifani, ia mendapati kabar bahwa ibundanya sudah tiada.
“Begitu dapat kabar, saya bersama suami langsung ke lokasi tapi di lokasi padat kali. Mobil ibu masih di saa, jenazah ibu juga,” sebutnya.
Baca Juga : Wanita Tewas Dalam Mobil di Medan Diduga Dibunuh, Ada Belasan Luka Tusuk
Tifani menuturkan bahwa almarhum ibundanya memang keseharian berjualan es.
Ia juga mengaku bahwa ibundanya tidak pernah mempunyai masalah dan tetap bersosialisasi karakternya.
“Setahu saya tidak ada masalah ibunda saya. Karena selama ini baik-baik saja,” ungkapnya. Tifani berharap polisi bisa mengungkap pelaku yang tega menghabisi nyawa ibundanya. “Sejauh ini saya dapat kabar polisi masih olah TKP, kami juga masih menunggu autopsi. Semoga polisi bisa nangkap pelakunya,” pungkasnya.
Sumber : tribunnews.com