Jakarta, Ruangpers.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa kasus baru Omicron dapat meningkat 2 kali lipat selama 1,5 hingga 3 hari ke depan. Seperti diketahui, varian baru Corona ini telah dilaporkan menyebar di 89 negara global.
Dikutip dari laman CNBC Internasional, WHO menyebut Omicron telah menyebar dengan cepat di negara-negara dengan tingkat kekebalan populasi yang tinggi.
Namun, pihaknya hingga saat ini masih belum mengetahui secara jelas apakah ini didorong oleh kemampuan virus untuk menghindari kekebalan, peningkatan penularan yang melekat atau kombinasi antara keduanya.
WHO sebelumnya menetapkan varian Omicron sebagai variant of concern pada 26 November 2021, dua hari setelah varian tersebut terdeteksi di Afrika Selatan.
Namun hingga saat ini diakui masih banyak yang belum diketahui tentang varian Omicron, termasuk tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.
“Data keparahan klinis Omicron masih terbatas. Sehingga lebih banyak data diperlukan untuk memahami profil keparahan dan bagaimana tingkat keparahan dipengaruhi oleh vaksinasi dan kekebalan yang sudah ada sebelumnya”, papar WHO dalam update terbarunya.
WHO juga menambahkan, keterbatasan data dari varian baru asal Afrika Selatan (Afsel) tersebut membutuhkan peer-reviewd lebih lanjut.
Selain itu, WHO memperingatkan bahwa dengan kasus yang meningkat begitu cepat, rumah sakit bisa kewalahan di beberapa tempat.
“Rawat inap di Inggris dan Afrika Selatan terus meningkat dan mengingat jumlah kasus yang meningkat pesat, ada kemungkinan banyak sistem perawatan kesehatan menjadi cepat kewalahan”, ujar WHO.
Sumber : detik.com