Pematang Siantar, Ruangpers.com – Yayasan Pusuk Buhit dan Tim Kerja Hari Ulos 2023 mengadakan audiensi dengan Rektor Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar, di Ruangan Rektor, Selasa (19/10/2023) sore lalu.
Acara tersebut dihadiri mewakili Yayasan Pusuk Buhit yaitu Raja Hasoge Timbul Panjaitan dan Tim Kerja Hari Ulos 2023, Jayadi Sagala didampingi St Pintoa Tambun.
Mereka disambut hangat dan penuh kekeluargaan oleh Rektor Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar, Dr Muktar Panjaitan MPd dan Wakil Rektor.
Dalam pertemuan itu, Raja Hasoge Timbul Panjaitan terlebih dahulu memperkenalkan rombongan yang hadir dan memaparkan program kerja Yayasan Pusuk Buhit.
“Program utama Yayasan Pusuk Buhit menggali dan melestarikan warisan budaya leluhur orang Batak. Dan salah satu warisan budaya Batak Toba sudah diakui Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2014 dimana Ulos Batak Toba menjadi Warisan Budaya Tak Benda. Atas pengakuan atau penghargaan ini maka Yayasan Pusuk Buhit bersama masyarakat Batak lainnya tiap tahunnya merayakan Hari Ulos tiap tanggal 17 Oktober,”ungkapnya.
Lanjutnya, pada Tahun 2022 lalu diadakan pawai mengarak Ulos sepanjang 700 meter di Pusuk Buhit, dan di Tahun 2023 ini, Yayasan Pusuk Buhit berencana akan mengadakan Perayaan Hari Ulos di Kawasan Danau Toba selama 4 hari yaitu tanggal 15 – 18 Oktober 2023 dengan kegiatan mengarak Ulos sepanjang 1000 meter dengan thema “Ulos For Indonesia” dan sub thema “Ulos Menyatukan Kita”.
Terkait rencana kegiatan ini, pihaknya sudah surati Pangdam I Bukit Barisan dan intinya sangat mendukung berjalannya kegiatan sesuai dengan harapan “Ulos For Indonesia”.
Acara pembukaan dimulai pada 15 Oktober 2023 di Jembatan Tanah Ponggol Pangururan Kabupaten Samosir.
Ulos tersebut diarak menuju Tele, lanjut ke Dolok Sanggul Kabupaten Humbahas, tanggal 16 di Siborongborong, Kabupaten Taput, lalu lanjut Ke Balige Kabupaten Toba.
Kemudian 17 Oktober di Open Stage Parapat, Kabupaten Simalungun, lalu tanggal 18 Oktober, rombongan arak-arakan ulos tersebut menyinggahi Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar Siantar, di Kota Pematangsiantar, kemudian diberangkatkan dengan doa oleh pihak Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar dan sekaligus memberangkatkan ke Pematang Raya Kabupaten Simalungun. Dan lanjut ke Merek Kabupaten Karo, kemudian menuju Sidikkalang Kabupaten Dairi, dan kembali ke Pangururan, Kabupaten Samosir.
Adapun tujuan arak-arakan ulos tersebut adalah untuk memberi simpati kepada penenun pengrajin ulos dan membangkitkan semangat para pecinta ulos, tutur Raja Hasoge, didamping Tim Kerja Hari Ulos, Jayadi Sagala dan St Pintoa Tambun.
Kemudian Rektor Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar, Dr Muktar Panjaitan “UHN Siantar sudah mengetahui adanya penghargaan pemerintah RI terhadap Ulos Batak Toba diakui menjadi salah satu warisan budaya tak benda lewat perjuangan panjang masyarakat batak baik dengan kajian akademisi. Ulos merupakan salah satu sumber menopang ekonomi rakyat dalam kehidupan sehari-hari hidup bersosial ditengah tengah masyarakat banyak. Ulos merupakan perekat kehidupan bermasyarakat, maka Universitas HKBP Nommensen (UHN) Pematang Siantar sangat terbuka atas kehadiran Yayasan Pusuk Buhit dan Tim Kerja beramah – tamah dan mendukung kegiatan Perayaan Hari Ulos Nasional dan bersedia menyambut kedatangan rombongan arak-arakan ulos menyambangi UHN Siantar, karena para mahasiswa UHN pun akan semakin mendasar mengetahui makna ulos, semoga Tuhan memberkati,” tandas Rektor.
Jayadi Sagala juga mengatakan bahwa “Di saat Rektor memberangkatkan rombongan arak-arakan ulos dari lokasi UHN Siantar, maka ulos yang 1000 meter dipampangkan mulai dari depan kantor UHN, jalan Asahan sampai pintu gerbang STT HKBP, kemudian jalan menuju Kantor Polres Siantar dan disambut Pemerintah Daerah. Dari sana lanjut ke Pematang Raya,”imbuhnya sambil mengalungkan stola yang bertuliskan “Hari Ulos 17 Oktober 2023” kepada Rektor Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar.
(rel)