Medan, Ruangpers.com – 2 ekor Gajah Sumatera atau Elephas Maximus Sumatrae ditemukan mati dalam areal perkebunan warga di Dusun Napal Kanan, Desa, Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat.
Penemuan gajah mati tersebut diketahui oleh warga yang kemudian melapor ke petugas resort Taman Nasional Gunung Leuser.
Bangkai gajah berjenis kelamin betina dan ditemukan telah membusuk. Pada bagian tubuh nya banyak ditemukan luka tusukan yang membuat gajah dewasa itu kehilangan banyak darah dan meninggal dunia.
“Hasil ploting koordinat bangkai gajah tersebut posisinya berada di hutan produksi terbatas dengan Taman Nasional Gunung Leuser. Pada saat petugas melakukan pengecekan gajah sudah dalam keadaan membusuk dengan usus yang terburai, ” kata Plt Kepala BKSDA Sumut, Irzal Azhar, Jumat (15/4/2022)
Selain itu, petugas juga menemukan bangkai gajah berukuran remaja yang meninggal tak jauh dari penemuan bangkai gajah pertama.
Bangkai gajah itu tinggal menyisakan tulang belulang yang berceceran yang diperkirakan sudah mati sejak 6 bukan lalu.
Irzal menyatakan, lokasi penemuan bangkai merupakan jalur yang biasa digunakan kawanan Gajah untuk melintas.
Jalur itu merupakan perbatasan antara lahan pertanian warga dan Taman Nasional Gunung Lauser.
Pihaknya pun kemudian telah mengubur kedua bangkai tersebut usai melakukan pendalaman mengenai penyebab kematian gajah itu.
“Di sekitar lokasi juga banyak kita temukan jejak jejak langkah kaki Gajah yang tidak wajar seperti bekas gajah yang sedang berkelahi,” kata Irzal.
Warga sekitar lokasi juga sempat mendengar suara raungan gajah beberapa waktu lalu.
Namun penemuan bangkai gajah baru diketahui pada Sabtu 9 April lalu oleh seorang pemancing.
Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan petugas, gajah tersebut mati karena kehilangan banyak darah akibat luka di tubuhnya.
“Dari data yang kita kumpulkan terdapat luka tusuk yang identik dengan gading gajah jantan dewasa. gajah jantan datang untuk musth dan memaksa kawin. Namun gajah wanita belum pada masa yang siap kawin dan melawan hingga akhirnya terjadi perkelahian,” sebut Irzal.
Sehari setelah gajah mati, seorang warga menemukan dan mencoba mengambil caling gajah. Kata Irzal hal itu terlihat dari adanya sayatan benda tajam pada bagian caling yang hilang sebagian.
“Sehari setelah mati,ada masyarakat yang menemukan cadavernya di perladangan dan berupaya mengambil caling dengan menggunakan benda tajam. Terlihat bekas sayatan pada otot pengikat caling dan caling dipotong dengan terburu-buru sehingga sebagian besar masih tertinggal pada ototnya,” katanya.
Gajah yang mati di Langkat ditemukan petugas BKSDA Sumut. Di tubuh Gajah tersebut ditemukan sejumlah luka tusukan. Gajah tersebut kemudian dikubur usai diperiksa.
Berdasarkan keterangan warga, di kawasan tersebut terdapat seekor gajah jantan dewasa yang berukuran besar.
Ciri-ciri gajah tersebut memiliki gading yang panjang dengan ekor yang putus.
“Jadi dari warga katanya ada seekor gajah dewasa yang ekornya buntung, karena disebut gajah buntung yang paling dominan di kawasan itu. Dan diduga dia adalah gajah yang suka memaksa betina untuk kawin,” ujarnya.
Sumber : tribunnews.com