Pakpak Bharat, Ruangpers.com – Pakpak Barat salah satu Kabupaten yang ada di Sumatera Utara, yang terkenal dengan wisata alam dan air terjunnya yang indah. Selain wisata alamnya yang cocok kalian jadikan opsi untuk healing, di sini juga banyak makanan khas yang unik dan lezat loh!
Mayoritas penduduk yang tinggal di kawasan ini yaitu etnis Batak dan Dairi. Keduanya terkenal kaya akan rempah lokalnya. Hal tersebut yang menyebabkan makanan khas daerah ini memiliki cita rasa yang nikmat dan lezat.
Nah detikers, berikut beberapa makanan tradisional khas Pakpak Barat yang wajib kamu cobain:
1.Pelleng
Pelleng merupakan salah satu makanan yang paling populer dari kota ini. Sebab, makanan ini kerap disajikan dalam berbagai acara adat, hingga pesta dan festival budaya.
Sejarahnya, pada zaman dahulu pelleng disajikan untuk orang yang akan pergi ke medan perang sebagai penambah semangat. Makanan ini terbuat dari bahan pokok beras yang dicampur dengan rempah-rempah seperti kunyit, bawang genderra (bawang batak), jahe, cikala, santan, dan cabe merah atau hijau sebagai toppingnya.
Pelleng disajikan dengan lauk ayam kampung bakar yang telah dibumbui serta ditambah cabe rawit sehingga terasa pedas sebagai pelengkap.
![](https://is3.cloudhost.id/ruangpers/2023/03/2-2.jpeg)
2.Pinahpah
Pinahpah merupakan salah satu makanan ringan khas Pakpak Bharat yang renyah dan manis. Jadi ini salah satu camilan yang tidak boleh kalian lewatkan jika berkunjung ke sini.
Pinahpah berbahan dasar padi muda atau biasa dikenal padi pulut. Bulir padi yang digunakan harus muda dan masih hijau lalu digongseng tanpa minyak dalam belanga dengan api yang berasal dari kayu bakar yang stabil. Setelah digongseng, pisahkan kulit padi menggunakan tampi dan tabur gula sebelum dihidangkan.
![](https://is3.cloudhost.id/ruangpers/2023/03/3...jpeg)
3.Ginaru
Hidangan ini merupakan salah satu makanan khas yang cukup unik dan sederhana, karena mudah dibuat. Ginaru belum ada dijual di warung maupun restaurant biasa, lantaran pembuatan kuliner khas ini termasuk sederhana dan tidak ribet.
Walaupun sederhana, tapi pengalaman mengonsumsi ginaru ini akan menjadi hal yang baru dan tidak biasa. Pasalnya, ginaru terbuat dari sisa beras dan memiliki sejarah yang panjang sehingga makanan ini tetap eksis di tengah-tengah masyarakat Pakpak Bharat.
Pada zaman dahulu, apabila ibu-ibu di Pakpak menampi beras menir, mereka akan menyisihkannya dan disimpan. Menir sendiri merupakan ujung beras yang merupakan patahan dari beras-beras yang sudah ditampi.
Lalu, ketika memasuki musim panceklik atau saat keadaan ekonomi sedang menurun, menir akan disimpan dan dimasak menggunakan bumbu dan rempah seperti asam cikala, dan andaliman hingga mirip seperti bubur. Selain itu, ginaru akan disajikan dengan lauk pelengkap seperti sayuran, petai maupun singkong.
![](https://is3.cloudhost.id/ruangpers/2023/03/4-1.jpeg)
4.Jukut
Jukut dalam bahasa pakpak berarti ‘daging’, jadi jukut merupakan makanan khas Pakpak Baharat yang berbahan dasar daging. Daging yang digunakan berupa daging kerbau, lembu, ayam ataupun kambing.
Untuk memasak hidangan satu ini, daging terlebih dahulu dibersihkan lalu dimasak dan dibumbui rempah-rempah khas. Biasanya Jukut dijadikan hidangan saat pesta perkawinan maupun hari-hari besar seperti Natal, Idul Fitri dan Tahun Baru.
Pada perayaan ini, masyarakat Pakpak mengadakan tradisi ‘merbinda’, di mana hewan ternak dipotong lalu dibagikan kepada seluruh warga yang ikut serta membayar.
5.Ikan Binauh (Ikan Batang Lae)
Salah satu makanan khas tradisiona pakpak Bharat adalah Ikan Binauh. Hidangan ini berasal dari ikan endemik dari Kabupaket Dairi dan Pakpak yang diberi nama ikan batang lae dan biasanya hidup di arus sungai. Ikan ini biasa dimasak dengan cara digulai, dipanggang atau disambal dan memiliki cita rasa yang sangat lezat.
Untuk memasaknya, ikan ini dibungkus terlebih dahulu lalu dilumuri dengan garam halus. Sedikit mirip dengan pepes ikan, proses pengawetannya pun cukup simple, cukup dipanggang di atas bara api saja. Ikan ini banyak ditemukan pada penjual yang ada di pasar tradisional terutama di Kota Salak.
Sumber : detik.com