Asahan, Ruangpers.com – Puluhan warga didominasi oleh emak-emak di desa Gedangan, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) melakukan unjuk rasa bahkan sempat memblokir Provinsi Kisaran-Bandar Pulau.
Aksi itu dilakukan Kamis (2/5/2024) siang lantaran kesal sudah lebih dari tiga tahun merasakan jalan rusak. Bahkan ketika musim kemarau jalan tersebut sangat berdebu hingga masuk rumah.
“Bukan saja tentang jalan rusak. Kalau musim panas begini ini abunya kemana-mana sampai masuk rumah. Saya saja yang orang jualan makanan di depan rumah sudah enggak buka lagi karena gak ada yang mau beli. Kami jualan banyak abu,” kata Sulastri, emak-emak yang ikut aksi.
Warga menyatakan aksi di jalan tersebut adalah bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yang belum juga memperbaiki jalan provinsi yang rusak tersebut yang semakin parah karena beberapa waktu lalu terdampak proyek pembangunan jalan tol Kisaran.
Dalam aksi itu, warga menutup akses jalan hingga mengakibatkan kemacetan, sebagai bentuk protes atas kondisi jalan yang memprihatinkan.
“Janjinya kalau proyek jalan tol sudah siap ini jalan dibangun. Tapi proyek sudah selesai jalan tetap dibiarkan rusak seperti ini,” tambahnya.
Polisi berusaha menenangkan warga dan mencegah pemblokiran jalan. Kondisi jalan yang rusak dan berdebu tersebut telah membuat perekonomian warga sekitar lumpuh, dengan rumah-rumah yang dipenuhi debu.
Camat Pulo Bandring, Bambang Sujarwo, yang hadir ikut menenangkan aksi warga. Ia menjelaskan dirinya terus berkoordinasi dengan pihak dinas terkait atas aspirasi masyarakat tersebut dan akan menindaklanjuti keluhan tersebut.
“Sebenarnya ini sudah kami sampaikan bahkan asisten II (Pemkab Asahan) sudah mengkomunikasikan ini dengan Bina Marga Provinsi. Mungkin setelah ini saya akan laporkan lagi tentang kondisi hari ini artinya biar kondisi masyarakat di sini tenang dan bagaimana caranya persoalan ini cepat ada solusi,” ujarnya.
Sumber : detik.com