Medan, Ruangpers.com – Sebuah video yang menampilkan kericuhan saat pertandingan Liga 3 Sumut yang mempertemukan Poslab Labuhanbatu melawan PS Keluarga USU viral di media sosial. Begini penjelasan Asprov PSSI Sumut.
Dalam video yang dilihat detikSumut, Jumat (29/12/2023), pemain dengan jersey biru dan putih saling kejar-kejaran. Terlihat juga aksi saling tendang dan pukul antar pemain di dalam video tersebut.
Wasit yang memimpin laga juga terlihat dikejar sejumlah pemain. Terlihat juga beberapa orang mencoba melerai kericuhan tersebut.
Diketahui laga itu berlangsung pada Kamis (28/12) sore. Laga itu dihelat di Stadion Mini USU di Jalan Dr Mansyur, Medan.
Exco Kompetisi Asprov PSSI Sumut Julius Raja mengatakan laga Poslab Labuhanbatu vs PS Keluarga USU merupakan laga penentuan lolos ke 8 besar. Siapapun menang akan lolos ke 8 besar, sedangkan jika imbang klub lain Gumarang FC yang akan lolos ke 8 besar.
“Pertandingan itu adalah pertandingan penentuan, jadi kalau laga itu berakhir imbang maka Gumarang FC yang akan lolos ke 8 besar. Jika salah satu menang, maka akan lolos ke 8 besar,” kata Julius Raja saat dihubungi.
Saat itu hingga menit 80-an, PS Keluarga USU masih memimpin dengan skor 2-1. Selang beberapa menit kemudian, Poslab Labuhanbatu akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
“Dengan semangat dan kekuatan yang kuat Poslab ini, karena kedatangan bupati maka menggebu-gebu mereka, sehingga mereka membalas menjadi 2-2,” ungkapnya.
Setelah itu, Poslab menuding jika PS Keluarga USU banyak membuang-buang waktu saat laga berjalan. Sehingga meminta penambahan waktu selama 5 menit ke wasit dan dikabulkan.
Namun Poslab menuding wasit meniup peluit panjang sebelum waktu injury time 5 menit habis. Sehingga mereka merasa jika wasit tidak adil dalam laga tersebut.
“Pada saat injury time dibikin wasit 5 menit, di-on-kan stop watch wasit. Menurut si Poslab si wasit menghentikan pertandingan 3 menit masih atau 2,5 menit. Merasa wasit menghentikan pertandingan, mereka menganggap wasit berat sebelah,”
Setelah itu, terjadi lah kericuhan seperti di video yang beredar di mediasi sosial. Para pemain juga disebut mengejar wasit yang memimpin laga itu.
“Sehingga wasitnya yang dikejar-kejar,” ucapnya.
Laga tersebut pada akhirnya berakhir imbang dengan skor 2-2. Dengan demikian Gumarang FC yang lolos ke 8 besar Liga 3.
Asprov PSSI Sumut bakal melakukan penindakan terhadap pemain yang dianggap penyebab kericuhan. Julius Raja juga membantah soal narasi tidak adanya petugas pengamanan di laga tersebut.
Sumber : detik.com