Nias, Ruangpers.com – Senjata tradisional Suku Nias salah satunya yakni Balatu atau Tologu. Hal yang unik dari pedang ini yakni bentuk gagang pedangnya hingga sarung dari pedang tersebut.
Di Pulau Nias, terdapat sebuah warisan berharga yang telah diperlakukan dengan penuh kehormatan selama berabad-abad. Salah satunya yakni senjata tradisionalnya.
Balatu bukanlah sekadar alat perang biasa; dia adalah sebuah karya seni, kekuatan simbolis, dan bagian integral dari budaya suku Nias. Mari kita menyelusuri lebih dalam ke dalam kisah panjang tentang keindahan dan beragamnya Balatu, pedang dengan berbagai macam jenis bilah, gagang, dan sarung yang mempesona.
Bahkan disebutkan jika sarung dari kayu yang diikat dengan ikatan kuningan atau rotan di sepanjang sarungnya.
Dilansir dari portal Museum Nias disebutkan pada sarung pedang tersebut yakni sebuah bola rotan yang dihiasi dengan benda-benda berkekuatan magis. Benda-benda itu dipercaya dapat megalirkan kekuatan dan memberikan kekebalan kepada pemiliknya.
Balatu memiliki tiga jenis mata bilah yang sangat berbeda, semuanya menonjol dengan karakteristik unik mereka. Pertama, ada jenis dengan punggung yang hampir lurus dan ujung yang lurus. Sisi tajam pada bilah ini membulat ke belakang, memberikan kesan keanggunan dalam desainnya.
Kedua, ada jenis dengan punggung yang hampir lurus, sisi tajam yang lurus, atau sedikit cekung. Di punggungnya, terlihat bentuk S yang memikat, menambahkan pesona artistik pada senjata ini.
Terakhir, jenis ketiga memiliki punggung yang sedikit cembung, tepi yang sedikit cekung, dan bagian cekung yang kuat, yang membentuk gaya yang mengingatkan pada senjata bentuk bowie.
Variasi dalam jenis bilah ini mencerminkan kekayaan warisan seni dan perang suku Nias.
Kegelapan dan Keindahan dalam Gagang
Balatu tidak hanya unik dalam hal bilahnya; gagangnya juga mencerminkan kekayaan seni suku Nias.
Gagang ini memiliki berbagai bentuk, sering kali menggambarkan kepala atau mulut binatang, dengan kebanyakan berbentuk lasara, makhluk mitos dalam kebudayaan suku Nias.
Gagang dapat dibuat dalam gaya sederhana yang memancarkan keanggunan sederhana atau dalam bentuk kompleks yang kaya akan hiasan, menciptakan karya seni yang mengagumkan.
Kayu adalah bahan utama untuk gagang Balatu, meskipun ada juga yang terbuat dari kuningan. Pada gagang kayu, ferrule kuningan yang mempesona melebar ke arah bilah, memberikan sentuhan akhir yang memikat.
Sarung yang Mengisyaratkan Keagungan
Sarung Balatu juga memegang peranan penting dalam penampilan senjata ini. Sarung terbuat dari kayu yang kuat, sering kali dihiasi dengan ikatan kuningan atau rotan yang menjalar sepanjang sarungnya.
Seringkali, bola rotan dilekatkan pada sarung untuk menyimpan berbagai jimat, menambahkan unsur spiritual yang dalam pada senjata ini. Namun, yang paling memukau adalah perbedaan antara sarung Balatu dari wilayah selatan dan utara Pulau Nias.
Sarung Balatu dari wilayah selatan cenderung memiliki lebih banyak hiasan, memancarkan kemegahan dan keagungan yang mengesankan. Itulah pembahasan soal senjata tradisional Suku Nias.
Dalam setiap potongan dan ukiran, Balatu menceritakan kisah panjang tentang ketangguhan, keindahan, dan warisan suku Nias yang patut kita hargai dan lestarikan untuk generasi mendatang.
Sumber : iNews.id