Pematang Siantar, Ruangpers.com – Kabar duka menyelimuti keluarga besar SMA Negeri 6 Pematang Siantar, setelah satu orang siswi mereka dilaporkan meninggal dunia akibat hanyut saat banjir melanda kawasan jalan Viyata Yudha Pematang Sintar, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematang Siantar, Sumut, Minggu sore (27/8/2023).
Korban Nisma Ramadhani terseret banjir bersama temannya yang saat itu mau pulang ke rumahnya menuju jalan Antara Pematang Siantar.
Dan saat di perjalanan, korban terjatuh saat mengendarai sepeda motor matic hingga terseret banjir ke paret (gorong – gorong) dan akhirnya nyawanya melayang.
J. Purba selaku Ketua RT 01 Lingkungan 1, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Sitalasari mengatakan, hujan deras yang menggutur Kota Pematang Siantar pada Minggu sore lalu, menyebabkan banjir bahkan air sampai meluap ke jalan Viyata Yudha, apalagi karena kondisi saluran air atau parit kecil.
“Parit tidak memadai menampung air dari atas dan setiap hujan deras, maka banjir tak terbendung atau berubah menjadi “sungai” sampai kedalaman 50 cm, di atas permukaan jalan aspal,”ujarnya.
Sementara itu, Ida Halanita Damanik, selaku Ketua Perlindungan Anak, Perempuan dan Lelaki (PAPL) Siantar berharap, supaya gorong – gorong di sepanjang jalan Viyata Yudha dibersihkan biar tidak tumpat.
Dan kepada Camat maupun Lurah harus melapor kepada Pemerintah Kota Pematang Siantar agar cepat diperbaiki jalan Viyata Yudha, seperti memperlebar paret atau drainase.
Karena sudah dua kali kejadian menelan korban jiwa di jalan yang sama, ujar Halanita prihatin.
Disisi lain, Halanita juga menghimbau para orangtua harus dan selalu mengawasi anak yang masih di bawah umur.
Begitu juga dengan para guru di sekolah agar tetap menasehati anak didik, supaya anak jadi polisi bagi diri sendiri. Bisa menjaga keamanan, ketertiban dan berbuat baik, katanya.
Dia juga menghimbau orangtua supaya menjaga si anak dalam main handphone atau bermedsos, agar tetap dikontrol sekali dalam 3 hari.
(L. Tumangger)