Tarutung, Ruangpers.com – Sebanyak empat tengkorak ditemukan dalam peti mati kuno yang terbuat dari pohon enau di aliran Sungai Situmandi, Desa Hutagalung, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Provinsi Sumatera Utara.
Warga mempercayai tengkorak ini merupakan leluhur suku Batak yang telah berusia ratusan tahun.
Kepala Desa Siraja Hutagalung Japatar Hutagalung mengatakan, tengkorak ini diyakini leluhur dari marga Hutagalung yang dikebumikan 200 tahun lalu.
Menurutnya, dahulu Sungai Situmandi tidak selebar yang saat ini. Jadi pinggiran sungai itu dulunya tempat bercocok tanam penduduk desa serta sebagian membuat sebagai lokasi penguburan.
Namun akibat perubahan ekosistem, debit air semakin besar dan pinggiran sungai pun terkikis hingga lahan bercocok tanam dan perkuburan tergerus menjadi aliran sungai.
“Saya meyakini, tengkorak itu tidak ada hubungannya dengan tindak pidana. Karena itu, kami masyarakat dan pengetua Desa Siraja Hutagalung meminta polisi menunggu upaya penelusuran atas asal-asul kerangka tengkorak itu dan nantinya akan dimakamkan secara layak di tempat pemakaman umum melalui prosesi adat,” ujar Japatar Hutagalung, Rabu (28/9/2022).
Atas permintaan Kepala Desa dan masyarakat, Kapolres Tapanuli Utara AKBP Johanson Sianturi memberikan apresiasi soal rencana pemindahan tengkorak tersebut ke perkuburan umum dengan melakukan penelusuran sejarah serta melakanakan upacara adat.
Kapolres mengatakan, peti berisi tengkorak manusia ini pertama kali ditemukan warga bernama Edu Tarihoran. Ketika itu saksi sedang masuk ke aliran sungai untuk mencari besi-besi bekas untuk diperjualbelikan.
Saat itu, Edu melihat ada batang pohon enau yang sudah membusuk mucul ke atas, tepatnya di daratan kering di pinggir sungai. Dia penasaran lalu mengeceknya.
“Setelah mendekat dan membuka batang pohon itu, saksi melihat tengkorak manusia di dalamnya. Dia pulang dan menceritakan hal itu kepada tetangganya. Namun, karena hari sudah sore menjelang malam, penduduk sekitar memutuskan untuk melihat tengkorak itu pada keesokan harinya dengan didampingi polisi,” kata Kapolres.
Setelah peti mati yang terbuat dari batang pohon enau tersebut dibuka, terlihat di dalamnya ada tengkorak manusia yang ditaksir telah berusia lebih dari 200 tahun dan diduga kuat merupakan leluhur Marga Hutagalung.
Sumber : iNews.id