Jakarta, Ruangpers.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mendorong sekolah untuk segera melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Baginya, hal tersebut sangat penting dan tak ada kompromi.
Nadiem pada dasarnya mengaku paham akan kekhawatiran orang tua akan kesehatan dan keselamatan anak-anaknya. Namun, risiko pembelajaran jarak jauh (PJJ), yakni learning loss akan menghantui para generasi bangsa.
“Kami paham kekhawatiran orang tua guru terkait kesehatan dan keselamatan. Tapi kita harus mengingat risiko yang telah disampaikan Dirjen GTK kalo nggak memulai PTM terbatas, dan mengingat dampak panjangnya (learning loss),” ungkap dia dalam peluncuran Panduan Pembelajaran Pauddikdasmen via zoom, Rabu (2/6/2021).
Mantan bos Go-Jek ini pun menegaskan bahwa generasi muda saat ini merupakan penentu masa depan Indonesia. Sehingga, tidak ada kompromi untuk memberikan pendidikan terbaik walaupun di masa pandemi COVID-19 sekali pun.
“Tentu Bapak-Ibu memahami masa depan indonesia tergantung pada SDM-nya. Sehingga, nggak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang dihadapi,” tegas dia.
Agar pelaksanaan PTM terbatas berlangsung aman, Nadiem mendorong vaksinasi guru dan tenaga kependidikan. Dengan begitu, orang tua, guru, serta siswa dapat merasa aman dan nyaman.
“Untuk itu, kami mendorong guru, tenaga kependidikan jadi prioritas penerima vaksin,” tutup dia.
Sebagai informasi, Nadiem Makarim baru saja merilis panduan belajar untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Pauddikdasmen) di masa pandemi. Ia berharap dengan adanya panduan tersebut, para murid dan guru bisa segera melaksanakan PTM secara terbatas.
“Oleh karena itu, kami berharap panduan ini dapat dipelajari dengan seksama dan diterapkan sebaik mungkin dan akan mengingatkan pentingnya kolab semua pihak dalam pelaksanaan ptm terbatas,” tutup Nadiem Makarim.
Sumber : detik.com