Pematangsiantar, Ruangpers.com – Langkanya babi akhir – akhir ini hingga membuat harga daging babi naik tajam, juga diduga akibat kasus babi mati mendadak di Sumatera Utara (Sumut) yang terjadi pada sekitar bulan Februari 2020 lalu.
Seperti diketahui, banyak bangkai babi dibuang sembarangan ke sungai dan bahkan di pinggiran jalan, pada saat itu.
“Dulukan musim virus kolera babi, mulai dari situ sudah mulai langka babi karena banyak babi warga mati mendadak,”ujar salah seorang pedagang daging babi, marga Saragih, warga jalan Kain Suji Pematangsiantar yang berdagang di Pasar Dwikora, jalan Patuan Anggi Pematangsiantar, saat ditemui Ruangpers.com, Minggu (24/1/2021) lalu.
Menurutnya, kasus babi mati mendadak itu membuat warga jadi trauma dan takut merugi lagi, sehingga mereka masih berpikir untuk bertenak babi.
Baca Juga : Harga Daging Babi Mahal di Pematangsiantar, Warga Lirik Aili
Baca Juga : Harga Daging Babi Melambung Tinggi di Pematangsiantar, Pedagang Ungkap Penyebabnya
“Ujung – ujungnya, babi sulit didapat dan berimbas juga kepada kami pedagang babi karena butuh modal besar untuk membeli babi yang mau dijual kepada para masyarakat,”ujar Saragih.
Karena langkanya babi, para pedagang babi terpaksa membeli babi dari perusahaan peternak babi dan harganya pihak perusahaan yang menentukan, katanya.
(red)