Medan, Ruangpers.com – Tragis kematian wanita berparas cantik asal Balige, Echa Tampubolon (32).
Echa Tampubolon ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya di Jalan Pelajar, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara.
Pihak Polrestabes Medan telah mendapatkan hasil autopsi jenazah korban, Senin (4/12/2023).
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, bahwa korban, wanita asal Balige, Kebupaten Toba itu, meninggal dunia lantaran dibunuh.
“Iya benar, yang bersangkutan merupakan korban pembunuhan,” kata Kompol Fathir kepada Tribun-medan.com, Senin (4/12/2023).
Dikatakannya, dari hasil autopsi yang diterima oleh pihaknya terungkap bahwa, korban sempat disetubuhi oleh pelaku sebelum dibunuh.
“Korban sebelum dibunuh sempat disetubuhi,”bebernya.
Lebih lanjut, Fathir menyampaikan bahwa saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelakunya.
“Tim gabungan di bentuk untuk percepatan pengungkapan kasus ini,” ucapnya.
Kronologi penemuan jasad Echa Tampubolon
Sebelumnya, seorang wanita ditemukan tewas di kamarnya kosnya yang terletak di Jalan Pelajar, Kecamatan Medan Kota.
Korban diketahui bernama Echa Boru Tampubolon (32) yang merupakan warga Kecamatan Balige, Kabupaten Toba.
Menurut ayah korban, Piere Tampubolon, putrinya ini ditemukan tewas pertama kali oleh teman laki-lakinya, pada Kamis (30/11/2023) malam.
Awalnya, teman laki-lakinya korban ini menghubungi pihak keluarga yang pada saat itu sedang berada di Balige.
Teman korban mengabari kepada keluarga, dan menyampaikan kondisi korban yang sudah berada di rumah sakit.
“Tadi malam sekitar jam 23.00 WIB, saya dapat telpon dari temannya ngasih tahu bahwa si Echa lagi di rumah sakit,” kata Piere kepada Tribun-medan.com saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Lalu dijelaskannya, beberapa menit berselang teman korban menyampaikan bahwa korban sudah meninggal dunia.
“Ada sekitar tiga menit nelpon, kawannya ini ngasih tahu bahwa Echa sudah meninggal dunia,” sebutnya.
Katanya, pihak keluarga yang mendengar kabar tersebut langsung berangkat menuju ke Medan untuk melihat korban.
Di tubuh korban ditemukan luka dan bekas lebam
Setelah meninggal dunia, korban pun dari Rumah Sakit Madani dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Keluarga yang tiba ke Rumah Sakit Bhayangkara, langsung melihat kondisi korban dan ditemukan adanya bekas lebam di lehernya.
Keluarga menduga, bahwa luka lebam dileher itu merupakan bekas cekikan, dan di bagian wajah juga terdapat luka dan kakinya bengkok.
“Begitu korban meninggal, ada polisi nelpon minta izin agar jenazah diautopsi jadi kami izinkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengaku belum bisa menduga lebih jauh apakah korban meninggal dunia karena dibunuh atau tidak.
“Kalau sama aku nggak ada informasinya kenapa dia meninggal. Cuma memang ada luka di leher seperti bekas cekikan, kakinya juga semalam bengkok tapi sudah di luruskan,” bebernya.
Piere Tampubolon pun berharap, agar polisi dapat mengungkapkan kasus tewasnya korban yang dianggap janggal.
Saat ini, jasad korban sudah dibawa ke kampung halamannya di Balige oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sosok Echa (Echa) Tampubolon, dikutip dari berbagai sumber, ia diduga pernah menjadi office administrator di salah satu perusahaan distribusi sparepart otomotif.
Mengutip dari LinkedIn ia lulusan Sarjana Ekonomi dari salah satu Universitas swasta di Medan.
Echa Tampubolon anak ke-5 dari 6 bersaudara
Keluarga langsung ke Medan dari Balige Kabupaten Toba, untuk melihat Echa Tampubolon. Tampak keluarga sangat terpukul melihat nasib Echa yang merupakan anak ke 5 dari 6 bersaudara dari pasangan Pier Tampubolon dan Dame Br Naibaho itu.
Indra Tampubolon yang merupakan Abang dari korban di depan ruang Instalasi Forensik dan Medikolegal RS Bhayangkara, Jumat (1/12/2023), menyebutkan kabar meninggalnya korban tahunya dari teman pria atau pacar korban bernama Ari yang menelponkan. “Dia menelpon sekitar pukul 23.00 Wib, mengabarkan bahwa Echa telah tiada,” ucap Indra.
Mendapatkan kabar itu, Indra Tampubolon seakan tidak mempercayainya dan menutup perbincangan sambungan telepon dari Ari, pacar korban. Kemudian beralih menelpon ke HP adiknya, akan tetapi yang mengangkat telepon justru Ari karena berada di lokasi.
Karena jarak yang jauh, pihak keluarga di Balige menghubungi sanak keluarga di Medan. Dan dari situ diketahui ditubuh korban ada memar biru dan kaki menekuk serta lebam. Kemudian, pihak RS Madani meminta agar melaporkan hal ini kepada pihak Polsek Medan Kota, yang kemudian dibawa ke RS Bhayangkara.
Meski sesampai di Polsek Medan Kota dan bertemu Ari, ia tidak berbicara dengannya. Dan langsung ke RS Bhayangkara.
Dikatakan Indra, bahwa adiknya itu kesehariannya berjualan pakaian online. Bahkan, Piere Tampubolon yang merupakan ayah dari korban menyebutkan bahwa korban sempat meminta transferan uang untuk mengembangkan usaha jualan pakaian onlinenya. Keluarga memohon kepada Polrestabes Medan dan Polda Sumtut untuk menangkap para pelakunya.
Sumber : tribunnews.com