Surabaya, Ruangpers.com – Pernikahan di Magetan viral karena digelar tanpa kehadiran mempelai pria. Ia menghilang entah ke mana. Baik Ranting dan keluarga Gandi tak tahu di mana keberadaan Gandi.
detikJatim menghubungi Gandi melalui pesan di facebook. Warga Maospati Magetan buka-bukaan kepada detikJatim soal alasannya kabur saat pernikahannya dengan Ranting Delima (22).
“Ada hal-hal yang membuat saya nekat (kabur),” ujar Gandi kepada detikJatim, Kamis (12/5/2022).
Dia mengaku kabur karena tak kuat diselingkuhi Ranting. Gandi menyebut telah mengantongi bukti dugaan perselingkuhan yang dilakukan Ranting. Lalu, alasan lain yakni sikap orang tua Ranting yang dianggap tidak sopan kepadanya.
“Perselingkuhan (Ranting). Bukti masih saya kumpulkan buat tuntutan balik. Adalagi (Alasan kabur) karena orang tuanya dan Rantingnya nggak punya rasa sopan santun saat bicara,” kata Gandi.
Gandi mencontohkan orang tua Ranting sering mengatainya dengan kata atau kalimat yang tak pantas.
“Dereng dadi nopo-nopone mawon mpun wantun micek-micekne kulo (Belum jadi apa-apa nya saja, sudah berani buta-butakan saya),” tuturnya.
“Sing picek, sing utek, sing bajing-bajingne kulo (Yang mengatai saya buta, yang otak, yang mengumpat-umpat saya). Ibuke Ranting kalih kulo niku mboten karu-karuan (Ibunya Ranting ke saya itu sudah keterlaluan),” imbuhnya.
Hal yang paling membuatnya marah, yakni dirinya dibebani biaya resepsi yang digelar di rumah Ranting. Dia pernah memberi saran agar menyewa alat-alat untuk resepsi pernikahan seperti dekorasi pelaminan hingga tenda di kerabat Gandi saja. Hal ini agar mendapat harga murah.
“Soal persewaan tenda atau terop itu sebenarnya saya sarankan milik kerabat saya biar dapat harga miring dan saya janji bantu biaya. Tapi mereka menyewa di tempat lain dan endingnya suruh kita yang bayar semua,” kata Gandi.
Senuhadi, ayah tiri Gandi mengatakan ia mengaku tak tahu keberadaan Gandi saat ini. Hanya saja Gandi sempat pamit satu hari sebelum gelaran pernikahan sebelum ia menghilang.
Senuhadi mengatakan hari itu, Sabtu 7 Mei 2022, Gandi pamit mencari uang tambahan untuk biaya elekton. Dia pergi sejak tanggal 7 Mei 2022, yakni sehari sebelum pernikahan digelar pada 8 Mei 2022. Namun hingga kini, ia tak kembali dan masih dicari sejumlah pihak.
“Pamitnya mau cari uang buat bayar elekton. Tapi ndak kembali sejak tanggal 7 Mei,” ujar Senuhadi.
Hingga hari H pernikahan, batang hidung Gandi tak nampak. Karena itu Senuhadi tahu jika anak tirinya tersebut tak akan melangsungkan pernikahan. Ia dan istrinya juga berencana tak hadir ke akad nikah dan pesta pernikahan.
Namun, karena mendapat telepon dari keluarga Ranting, mereka akhirnya memutuskan hadir. Keluarga Ranting sempat marah dan mengancam akan mempolisikan keluarga Gandi. Senuhadi menjelaskan, ancaman ini membuat istrinya ketakutan dan memilih hadir.
“Awalnya memang rencana ndak hadir. Karena dihubungi terus oleh pihak keluarga mempelai wanita akhirnya datang,” terang Senuhadi.
“Kalau tidak mau hadir akan di laporkan ke Polisi, makanya ibunya mempelai pria nangis bingung hingga datang. Ibunya Gandi ini dengan saya istri sambung,” paparnya.
Sebelumnya, video resepsi tanpa kehadiran mempelai pria viral di media sosial. Video memperlihatkan mempelai perempuan berbusana pengantin warna putih berdiri di pelaminan diapit 4 pengiring perempuan berkebaya hitam dan berkerudung biru. Tampak pula dua anak perempuan berbusana kebaya berdiri di depan mempelai perempuan.
Lalu dalam sesi pemotretan, seorang perempuan yang merupakan penata rias sedang memberi pengarahan. Di sebelah pinggir kiri dan kanan pelaminan tampak duduk orang tua dari mempelai. Sama sekali tak ada senyum dari orang-orang yang ada di dalam video.
Sumber : detik.com