Singapura, Ruangpers.com – Pemerintah Singapura kembali menerapkan kebijakan bekerja dari rumah alias work from home (WFH).
Langkah itu sebagai upaya menurunkan angka kasus positif Covid di sana yang naik tajam akhir-akhir ini. Berdasarkan data yang dihimpun pada Rabu (29/9/2021), ada 2.268 kasus baru virus corona di Singapura.
Sejak akhir pekan ketiga bulan lalu, lonjakan infeksi Covid-19 di negara itu selalu konsisten di atas 1.000 kasus setiap hari.
“Bagi pemerintah Singapura ini adalah jumlah yang cukup besar karena itu mereka melakukan antisapasi agar situasinya tidak mengalami pemburukan,” kata Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo, Kamis (30/9/2021).
Selain kebijakan WFH, Singapura juga kembali menerapkan sekolah daring sejak Senin (27/9/2021) selama dua minggu.
“Makan di restoran hanya boleh dua orang, menerima tamu setiap hari hanya boleh dua orang saja. Masyarakat yang ingin makan di luar/restoran harus sudah menerima vaksinasi lengkap,” ujar Dubes Suryo.
Dia menuturkan, Pemerintah Singapura juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Semua orang yang keluar rumah harus pakai masker. Siapa pun yang makan di restoran harus menunjukkan bahwa dia sudah divaksinasi.
“Masyarakat yang melanggar protokol kesehatan dikenakan sanksi/denda hingga mencapai 10.000 dolar Singapura atau penjara 6 bulan,” kata Suryo.
Selain itu, Singapura mencoba mencegah penularan yang lebih tinggi melalui pengontrolan berbasis teknologi. Adapun teknologi yang digunakan Singapura yaitu monitoring orang-orang yang menjalani 14 hari karantina dan pelacakan bersama. Singapura melakukan antisipasi terhadap masuknya varian baru Covid dengan pengetatan pintu masuk ke negara itu.
Sumber : iNews.id