Medan, Ruangpers.com – Yosef Hidayah ternyata merupakan eksekutor Amelia Mustika Ratu di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Bahkan Yosef sendiri yang menggendong jasad Amel hingga dimasukkan ke dalam mobil Alphard.
Jasad Amel dan ibunya, Tuti Suhartini pertama kali ditemukan dalam bagasi Alphard di parkiran rumahnya, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Bogor.
Saat itu kondisi jasad Tuti dan Amel ditemukan dalam keadaan tanpa busana.
Lantas siapa yang membuka pakaian Amel dan Tuti?
Berdasarkan pengakuan Muhamad Ramdanu ke polisi, pada malam itu ia melihat sendiri Yosef mengeksekusi Amalia Mustika Ratu.
Awalnya sempat muncul dugaan bahwa ekskutor pembunuh Amel adalah Abi, putra Mimin.
Namun ternyata menurut Danu, Yosef sendiri yang menghabisi nyawa anak perempuannya itu.
Dalam melancarkan aksinya, Danu mengaku melihat Abi dan Arighi membantu Yosef.
Hal itu disampaikan oleh Kuasa Hukum Ramdanu, Ahid Syaroni.
Menurut Ahid, saat Danu menunggu di luar rumah ia mendengar suara teriakan Amel.
“Suara Aaaaaa, teriak kenceng,” kata Ahid dikutip dari Youtube Heri Susanto, Sabtu (21/10/2023).
Mendengar teriakan Amel, Danu pun spontan langsung masuk ke dalam.
Danu pun mengaku melihat Amel sedang dieksekusi oleh para tersangka.
“Di situ ada tersangka Y, tersangka A dan tersangka A. Jadi di dalam kamar itu ada tiga orang, kemudian Danu datang, jadi empat orang semuanya,” jelasnya.
Menurut keterangan Danu, Amel dieksekusi oleh ayah kandungnya sendiri, Yosef. “(Yang melakukan eksekusi) Tersangka Y. Danu juga ada peran membantu di situ, cuma sifatnya pasif karena atas instruksi. Jadi tersangka Y terus dibantu A dan A ini melakukan tindak pidana itu,” urainya.
Ahid menuturkan, kliennya itu awalnya tak tahu bahwa Tuti sudah dieksekusi lebih dulu.
Setelah Amel selesai dibunuh oleh para tersangka, Danu mengaku hendak menunggu di luar lagi. Namun saat itu ia melihat korban Tuti, bibinya, sudah tergeletak.
“Tangan Danu dibeginikan (didekatkan ke arah Tuti), ternyata Bu Tuti sudah tak bernyawa. Di situlah Danu kaget, syok,” tandasnya.
Berdasarkan pengakuan Danu, setelah itu dirinya diminta Yosef untuk membantu mengangkat mayat Tuti ke ruang tv.
Danu juga membantu mengangkat mayat Tuti hingga dinaikkan ke mobil Alphard. Namun menurut Danu, yang mengangkat jasad Amel adalah Yosef sendiri.
Diduga sebelum dimasukkan ke mobil, jasad Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini lebih dulu dibersihkan terlebih dahulu.
Danu pun mengaku kalau yang membersihkan mayat korban adalah tersangka Mimin.
“Kalau peran M itu sebetulnya menurut pengakuan Danu, M ini datang belakangan setelah tindak pidana itu terjadi,” kata Adib lagi.
Dikatakan Adib, diduga aksi Mimin membersihkan jasad Tuti dan Amel yakni untuk menghilangkan jejak.
“Terus kemudian M ini membersihkan jasad itu, tubuh itu dengan air,” kata dia.
“Jadi bisa dibilang ini untuk mungkin menghilangkan jejak, atau sidik jari hingga perkara ini tidak menjadi terang,” tambahnya.
Namun belum diketahui siapa yang membuka baju Amel. Apakah mungkin Mimin sendirian yang membuka pakaian kedua korban.
Apakah ada pelecehan seksual terhadap Amalia?
Di sisi lain, Ahli Forensik Kombes Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti menjawab soal kemungkinan kekerasan seksual yang dialami korban kasus Subang, Amalia Mustika Ratu.
Dokter Hastry bahkan sampai mengaku tak kuasa menjawab karena kasihan pada korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.
dr Hastry membayangkan yang terjadi pada Amel, saat teriakannya didengar Danu.
Diketahui bersama Danu mengaku mendengar teriakan Amalia Mustika Ratu ketika diperintah Yosef menunggu di garasi rumah Tuti Suhartini pada 18 Agustus 2021 dini hari.
Awalnya Danu diajak Yosef datang lalu disuruh menunggu di pojok kiri garasi.
Tengah malam Danu melihat Arighi dan Abi, anak Mimin, datang.
Danu lantas disuruh Yosef mengambil golok di meja dapur.
Saat akan diberi pada Yosef, golok tersebut diambil Arighi, anak istri muda Yosef.
Ketika sedang menunggu di luar Danu mengaku mendengar suara Amel. “Lalu masuk, melihat Tuti sudah tergeletak, Amel terduduk di sudut kamar. Kemudian melihat Abi membenturkan kepala Amel ke tembok,” jelas kuasa hukum Danu, Achmad Taufan kepada TribunnewsBogor.com.
Dari hasil otopsi kedua yang dilakukan dokter Hastry pada 20 hari setelah pembunuhan ibu dan anak di Subang, didapati luka memar di bagian bawah mata Amel.
“Di bawah mata, bukan lebam tapi memar. Kaya dipukul,” kata dr Hastry dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Anjas Asmara.
Dokter Hastry menduga saat kejadian Tuti dan Amalia berada di satu kamar.
Amalia Mustika Ratu yang sedang tertidur, dugaan Hastry, lantas terbangun dan melihat sosok pelaku yang menghabisi nyawa ibunya.
Sampai kemudian ia teriak hingga suaranya didengar Muhamad Ramdanu alias Danu alias MR. “Jadi membayangkan yah, mungkin terbangun terus teriak, makanya Danu dengar teriakan Amel. Terus dipukul terus gak sadar, terus karena melihat siapa yang melakukan terus di (bunuh), bisa jadi kan ?” kata Dokter Hastry.
Jasad korban pembunuhan ibu dan anak di Subang ini ditemukan dalam kondisi tidak mengenakan pakaian.
Jasad Tuti dan Amel ditemukan dalam kondisi tertumpuk dalam bagasi mobil Alphard hitam yang terparkir di garasi rumah, Dusun Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang pada 18 Agustus 2021 pagi. “Dimandiin katanya (telanjang),” katanya.
Dokter Hastry memilih tak menjawab soal dugaan kekerasan seksual pada korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.
“Saya gak enak ngomongnya. Kasihan korban sih,” kata dr Hastry.
Ia mengatakan memang saat otopsi memeriksa bagian organ viral Amalia.
“Sayangnya waktu saya periksa semua, untuk tanda-tanda organ vitalnya, saya gak bisa nilai apakah ada kekerasan seksual atau tidak,” katanya.
Kombes Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti fokus mencari tanda-tanda perlawanan yang dilakukan Amalia Mustika Ratu.
“Saya kan mencari daerah kukunya, alat vital, bagian tubuh korba apakah ada perlawana, mungkin nyakar pelaku ada sisa (nyakarnya), kekerasan seksual kita ambil semua dan kita sudah serahkan ke penyidik yang periksa di puslabfor,” kata Dokter Hastry.
Walau begitu Danu bersaksi melihat Yosef mengangkat jasad Amel seorang diri dari kamar ke kamar mandi lalu dimasukkan dalam Alphard hitam.
TribunnewsBogor.com sudah berusaha melakukan konfirmasi pada kuasa hukum Danu, Achmad Taufan perihal dugaan ini. Namun hingga berita ini ditayangkan belum ada jawaban.
Sumber : tribunnews.com