Medan, Ruangpers.com – Polrestabes Medan masih terus mengusut penyebab pasti kematian Mahira Dinabila, mahasiswi Universitas Sumatera Utara yang ditemukan tewas di rumah orang tua angkatnya pada 3 Mei lalu.
Dari hasil penyelidikan sementara, Polisi menduga Mahira meminum racun potas atau sianida yang dicampur menggunakan minuman teh manis untuk membantu.
Menurut Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda, dugaan itu berdasarkan alat bukti yang pihaknya temukan.
“Alat bukti untuk membantu itu pakai teh manis itu ada. Kira-kira gitu. Ini masih penyelidikan memang, dugaan kita seperti itu,”kata Kombes Valentino Alfa Tatareda.
Selain itu, Polisi juga menemukan bahwa racun itu diduga dipesan Mahira dari Bogor, Jawa Barat.
Penyidik juga disebut telah terbang ke sana untuk memeriksa pengirim.
Temuan ini diduga didapati dari riwayat pemesanan atau aplikator yang ditemukan Polisi.
Sehingga Polisi masih meyakini kalau Mahira Dinabila tewas minum racun, bukan bunuh diri.
“pemesanan lewat salah satu aplikator yang sudah kita periksa disana benar-benar memang almarhumah memesan. Kemudian pengirimannya di Bogor, betul-betul mengirim ke almarhum. Yang dipesan itu racun, potas.”
Meski sudah ada petunjuk yang mengarah korban bunuh diri, Polrestabes Medan masih menunggu hasil otopsi resmi dari Laboratorium Forensik Polda Sumut.
Kemuningkinan dalam 1-2 hari ini hasil pemeriksaan baik digital forensik, otopsi dan pemeriksaan laboratorium bisa segera rampung dan bisa diumumkan.
“Yang menentukan waktu ini memang secara ilmiah oleh Labfor sehingga kita menunggu. Kordinasi dengan Kalabfor juga mudah-mudahan 1-2 hari ini kita mempercepat,”tutupnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU), ditemukan tewas di kediaman ayah angkatnya, Rabu 3 Mei 2023 lalu.
Saat ditemukan, bagian kepalanya nyaris jadi tengkorak, sementara tubuhnya masih utuh.
Untuk memastikan penyebab kematiannya Polisi membongkar makamnya. Namun hingga kini hasilnya tak kunjung selesai.
Sumber : detik.com