Medan, Ruangpers.com – Di kalangan politisi tanah air, siapa yang tak kenal Adian Napitupulu.
Politisi muda PDIP ini sering muncul di media massa saat Pemilihan Presiden 2019 lalu.
Dia salah satu juru bicara andalan Jokowi di Pilpres. Saat ini, Adian telah menjabat anggota DPR RI .
Di posisinya yang mentereng seperti sekarang ini siapa sangka Adian memiliki perjalanan hidup yang cukup unik untuk diceritakan.
Misalnya, saat Adian masih duduk di bangku sekolah. Aktivis 98 ini rupanya pernah empat kali berpindah-pindah sekolah saat masih duduk di bangku SMA.
Bahkan dia mengaku sempat minder ketika kumpul bersama keluarga saat momen hari raya.
Karena, saat itu keluarganya yang lain kerap bercerita tentang prestasi anak mereka kepada orangtua Adian Napitupulu.
“Oh si ini sudah begini lho, si ini dapet juara. Ya tertekan juga sih, lebih baik menghindari pertemuan-pertemuan keluarga seperti itu,” ujarnya.
Cerita ini disampaikan Adian Napitupulu saat menceritakan kenangan perjalanan hidupnya saat masih remaja di studio TribunnewsBogor.com
Menurutnya, saat itu prestasinya di sekolah tak begitu memuaskan.
Bahkan, ia sampai empat kali berpindah-pindah sekolah ketika masih SMA karena kenakalannya saat masih remaja.
“Pernah tidak naik kelas, empat kali pindah SMA karena dikeluarin terus,” ujarnya.
Menurutnya, perjalanan hidupnya sebagai syarat kegagalan sudah ia penuhi.
“Banyak orang sekarang menghakimi masa depan anaknya sendiri karena perbuatan perilaku anaknya tidak naik kelas, diberhentikan,” katanya
“lalu dalam omongan keluarga dia dihakimi seolah-olah tidak punya masa depan, semangatnya dimatikan,” lanjut Adian.
Menurutnya, cara berfikir seperti itu salah lantaran masa depan seseorang tidak ada yang tahu.
“Hidup itu misterius nggak ada orang yang tahu tentang arah hidup setiap manusia itu bagaimana. Dia pernah punya masa lalu yang buruk tapi kemudian dia punya masa depan yang baik tidak ada yang bisa menjadi hakim buat masa depan seseorang,” kata dia.
Seperti diketahui, pria bernama lengkap Adian Yunus Yusak Napitupulu merupakan seorang lulusan sarjana hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI).
Ia juga dikenal sebagai aktivis 98. Kini ia menjabat sebagai anggota Komisi VII DPR RI dari fraksi Partai PDI Perjuangan.
Ia merupakan wakil rakyat yang duduk di kursi DPR RI dari Dapil Kabupaten Bogor 2019-2024.
“Saat ini sudah jalan dua periode, kalau nanti partai masih mempercayakan saya maju lagi, saya siap,” tandasnya.
BIOFILE
Riwayat Pendidikan
-SDN 01 Pagi Ciganjur. Tahun: 1979 – 1985
-SMPN 166 JAKSEL. Tahun: 1985 – 1988
-SMUN 55 JAKSEL. Tahun: 1988 – 1991
-Ilmu Hukum, UNIV. KRISTEN INDONESIA. Tahun: 1991 – 2007
Riwayat Pekerjaan
-Kota Law Office, Sebagai: Konsiltan Hukum. Tahun: 2007 – 2008
-LBH Nusantara Jakarta, Sebagai: Sekretaris Eksekutif. Tahun: 1996 – 1997
-Total Group, Sebagai: Karyawan. Tahun: 1990 – 1991
Riwayat Organisasi
-PDI Perjuangan , Sebagai: Calon Legislatif. Tahun: 2014 –
-Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA), Sebagai: Pendiri. Tahun: 2012 –
-PDI Perjuangan , Sebagai: Calon Legislatif. Tahun: 2009 –
-Benteng Demokrasi Rakyat (BENDERA), Sebagai: Pendiri. Tahun: 2009 –
-Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (PENA 98), Sebagai: Sekjen. Tahun: 2007 –
-98 Center, Sebagai: Sekjen. Tahun: 2005 –
– Solidaritas Advokasi Sutet Indonesia , Sebagai: Pendiri. Tahun: 2004
-Forum Kota/FORKOT, Sebagai: Pendiri. Tahun: 1998 –
-Senat Mahasiswa FH. UKI, Sebagai: Anggota. Tahun: 1994
-Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Sebagai: Anggota. Tahun: 1992
Riwayat Pergerakan
-Konsolidasi Demokrasi Indonesia (KDI) – Penggagas. Tahun: 2013 –
-Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) – Penggagas. Tahun: 2013 –
-Aliansi Rakyat Adili Soeharto (ARBAS) – Penggagas. Tahun: 2006 –
-Jaringan Kota – Penggagas. Tahun: 2000 –
-Rembuk Nasional Mahasiswa Indonesia 1 – Penggagas. Tahun: 1999 –
-Aksi Rakyat Bersatu (AKRAB) – Penggagas. Tahun: 1998 –
-Aliansi Pemuda Indonesia (API) – Pendiri. Tahun: 1996 –
-Kelompok Diskusi Prodeo – Pendiri. Tahun: 1994 –
Sumber : tribunnews.com