Jakarta, Ruangpers.com – Kue bika Ambon asalnya dari Medan, Sumatra Utara (Sumut). Pemberian nama ini rupanya memiliki deretan sejarah.
Dalam buku Bunga Angin Portugis di Nusantara, Jejak-jejak Kebudayaan Portugis di Nusantara (2008) karya Paramita R Abdurrahman, disebutkan salah satu peninggalan Portugis di Maluku yakni tradisi kuliner.
Di antara berbagai jenis kuliner yang diperkenalkan kepada penduduk setempat, satu di antaranya bika.
Tak ada yang bisa menjelaskan bagaimana kue tersebut dibawa atau diperkenalkan oleh orang Ambon ke Medan, atau bisa bernama Bika Ambon.
Dalam tulisan Dinas Pariwisata Kota Medan disebutkan, bika Ambon dinamai demikian karena tempat pertama kali dijual dan popularnya yakni di simpang Jalan Ambon Sei Kera Medan.
Ada juga nama Bika Ambon berasal dari seorang warga Ambon yang merantau ke Malaysia dengan membawa kue bika.
Setelah tahu rasanya enak, orang tersebut tidak kembali ke Ambon lagi, tetapi singgah di Medan. Sehingga sejak empat puluh tahun lalu Bika Ambon jadi sangat terkenal di Medan.
Ada juga yang menyebutkan, bika Ambon diperkenalkan oleh seorang buruh transmigran dari Jawa yang membuat kue bika Ambon dan memasarkannya di Medan.
Pada waktu itu, jarak dari Amplas ke Medan ditempuh dalam waktu setidaknya satu sampai dua jam dan tempat pemasarannya adalah keesawan, perniagaan, kereta api, dan sekitarnya.
Hasilnya, orang-orang Belanda sangat menyukai rasa kue tersebut.
Hal ini kemudian membuat seorang pedagang keturunan Tionghoa berinisiatif untuk membantu memasarkan dan bekerja sama dalam pemasaran Bika Ambon yang dibuat oleh buruh tersebut.
Akhirnya kehadiran Bika Ambon tersebut sangat laris dan membuat warga transmigran lainnya juga ikut mengadu untung di bisnis tersebut. Dan nama Bika Ambon berasal dari Bika Amplas-Kebon yang diakronimkan menjadi bika Ambon.
Saat ini, selain untuk oleh-oleh khas Medan, bika Ambon juga sering kali dijadikan untuk sajian Lebaran. Bika Ambon memang sangat pas jika disajikan sebagai suguhan bagi para tamu.
Sumber : iNews.id